Nasi Liwet Khas Sunda, dari Upaya Tirakat Menjadi Hidangan Spesial
Rani Aisyah
On Indonesia
Kaya! Mungkin itulah satu kata yang dapat menggambarkan kuliner Indonesia. Memiliki berbagai penganan khas dari setiap penjuru Indonesia. Bahkan nasi yang notabene merupakan makanan pokok pun ternyata mempunyai beragam cara penyajian. Nasi liwet khas Sunda adalah salah satu dari sekian banyak varian sajian nasi. Seperti apakah keistimewaannya bisa dibaca pada ulasan berikut ini.
Berawal dari Kalangan Masyarakat Perkebunan
Nasi liwet khas Sunda tidak hanya sekedar hidangan saja namun terkandung cerita menarik dibaliknya. Menurut ahli gastronomi, Murdijati Gardjito dikutip dari laman Kompas.com, nasi liwet Sunda berawal dari proses penghematan oleh masyarakat perkebunan. Dahulu penduduk di Tanah Sunda harus menempuh jarak yang tidak singkat untuk menuju ke kebun yang jauh dari sumber makanan. Maka dari itu nasi dibawa bersama dengan lauknya di dalam ketel atau kestrol yang tertutup rapat.
Nasi Liwet Dari Upaya Tirakat Menjadi Hidangan Spesial
Berawal dari upaya penghematan atau biasa disebut dengan istilah tirakat, kini nasi liwet Sunda hadir di berbagai kalangan tempat makan mulai dari pinggir jalan sampai restoran-restoran modern. Beberapa customer lebih suka nasi liwet yang dihingakan langsung di dalam ketel, terasa lebih nikmat. Ditambah pula dengan hidangan pendamping lain seperti lauk yang digoreng atau bisa saja sayur.
Ngaliwet, Proses Memasak Nasi
Mungkin ada sebagian orang yang berpikiran bahwa liwet merupakan nama suatu produk, namun sesungguhnya adalah cara memasak. Proses memasak nasi liwet Sunda disebut ngaliwet, umumnya menggunakan ketel atau panci terbuat dari perunggu atau baja, nasi dan air dimasak dengan bumbu-bumbu sebut saja garam, bawang, daun salam, sereh, lengkuas, cabe, minyak kelapa namun tanpa santan. Memang cukup berbeda dengan nasi liwet Solo yang biasanya menggunakan santan untuk lebih menambah citarasa gurih.
Lauk Dimasak Langsung dengan Nasi
Tidak hanya nasinya saja yang dimasak, pada nasi liwet khas Sunda, lauk pun ikut dimasak bersamaan dengan nasi. Sebut saja pindang ikan kembung, ikan peda merah, atau ikan asin. Semuanya dimasak bersamaan dengan nasi setengah matang di dalam ketel. Inilah mengapa nasi liwet memiliki citarasa yang kaya. Untuk penyeimbang juga dimakan dengan sayur mentah alias lalapan
